简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Musibah melanda platform pertukaran kripto Indonesia, INDODAX. Banyak dari para nasabah dan penggunanya sedang dirudung resah gundah gelisah. Kabar simpang siur kasus hacking dengan estimasi kerugian hingga puluhan Juta Dolar AS, telah kadung merebak luas membahana. Siapakah dalang dibalik dari tragedi kolosal di September 2024 ini?
Kejahatan siber adalah tindakan kriminal yang dilakukan melalui jaringan internet dengan tujuan untuk mencuri data, merusak sistem atau mendapatkan akses ilegal ke perangkat atau informasi digital. Jenis kejahatan ini mencakup berbagai aktivitas ilegal seperti pencurian identitas, hacking, phishing, penyebaran malware, hingga penipuan daring.
Pelaku kejahatan siber seringkali memanfaatkan kelemahan dalam sistem keamanan online untuk melancarkan aksinya, baik terhadap individu, perusahaan maupun pemerintah.
Untuk mencegah kejahatan siber, penting bagi pengguna internet untuk meningkatkan keamanan digital, seperti menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor dan rutin memperbarui perangkat lunak.
Gempar yang tersebar di dunia internet Indonesia dan global, bermula dari sebuah postingan di platform media sosial X (twitter) dari akun @CyversAlerts pada tanggal 11-September-2024 sekitar pukul 5 pagi WIB, yang berbunyi (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“PERINGATAN ! Hei @indodax, Sistem kami telah mendeteksi beberapa transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet Anda di jaringan berbeda. Alamat mencurigakan sudah menampung 14,4 juta USD dan menukar token ke Ether”.
INDODAX, salah satu platform pertukaran kripto populer dan terbesar di Indonesia, diduga kuat telah mengalami musibah peretasan yang dilakukan oleh hacker. Pemberitaan semakin berkembang hingga muncul data rincian kerugian yang diderita:
· 6,14 juta USDT
· 1.047 ETH atau setara US$2,48 juta
· 25 BTC atau setara US$1,41 juta
· 2,2 juta MATIC atau setara US$849 ribu
· 1,4 juta ARB atau setara US$749,6 ribu
· 2 juta ENA atau setara US$465 ribu.
Diduga pihak hacker telah mengkonversi sebahagian aset yang diretas menjadi token asli dan saat ini memegang:
· 5584 $ETH (Setara US$13 juta)
· 16,74 juta $TRX (Setara US$2,56 juta)
· 6,84 juta $POL (Setara US$2,55 juta)
· 25 $BTC (Setara US$1,41 juta)
Bermunculan berbagai prediksi dan spekulasi dari banyak pihak mengenai total nilai kerugian. Apabila kita merujuk kepada akun X milik CyversAlerts, tertera angka 18,2 Juta Dolar atau saat ini senilai dengan lebih dari Rp 280 Milyar.
Menurut hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Slowmist sebagai perusahaan keamanan blockchain, bahwa peretasan dilakukan melalui sistem “Signature Engine” (mesin tanda tangan), bukan dari “Private Key” (mesin kunci pribadi).
“Pola dan karakteristik serangan terhadap [Indodax] ini sangat mirip dengan modus operandi Lazarus Group dari Korea Utara,” ucap Yosi Hammer, sebagaimana mengutip dari pernyataannya melalui BSC News.
Yosi Hammer adalah kepala AI di Cyvers yang memiliki spesialisasi dalam hal keamanan Web3 proaktif, dengan fokus pada deteksi waktu nyata dan pencegahan serangan kripto.
Hammer juga menyebutkan adanya dugaan kuat keterlibatan Lazarus Group karena beberapa pola sebagai berikut:
· Memanfaatkan kelemahan dalam kontrol akses.
· Perpindahan aset yang terencana.
· Penggunaan swap token secara berulang.
Grup Lazarus adalah grup peretas yang terdiri dari sejumlah individu yang tidak diketahui jumlahnya, yang diduga dijalankan di Korea Utara. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang Grup Lazarus, para peneliti telah mengaitkan banyak serangan siber dengan mereka sejak tahun 2010.
Awalnya merupakan kelompok kriminal, kelompok ini kini telah ditetapkan sebagai ancaman terus-menerus tingkat lanjut karena sifat yang dimaksudkan, ancaman, dan beragam metode yang digunakan ketika melakukan serangan siber. melakukan suatu operasi.
Namun, hingga saat artikel ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Indodax terkait isu masalah hacker atau peretasan di platform mereka. Per hari ini, Jumat, 13-September-2024, pukul 15.55 WIB, situs web dan aplikasi Indodax masih berstatus “dalam pembaruan sistem” (under maintenance).
Diketahui bahwa produk forex telah lebih dahulu hadir dalam sektor perdagangan online internasional. Saat ini beberapa platform broker forex populer telah memberikan layanan perdagangan untuk beragam jenis instrumen keuangan termasuk produk kripto, seperti antara lain:
Nama Perusahaan: Stratos Global LLC
Singkatan Perusahaan: FXCM
Negara Pendaftaran Platform: Kerajaan Inggris
Kode URL Broker di WikiFX: 0001698019
Broker FXCM memperkenalkan “Tradu Kripto” yang memiliki beberapa keutamaan:
· Rabat instan hingga 50%* dan harga jelas.
· Pilihan komisi nol atau spread mentah.
· Keterbukaan dalam hal biaya.
Produk ini ditawarkan oleh Stratos Tech Limited, didirikan di Seychelles dengan registrasi perusahaan No. 8434996-1, menyediakan aset virtual.
*Untuk pesanan di atas $5.000.
Nama Perusahaan: Exness Europe Limited
Singkatan Perusahaan: Exness
Negara Pendaftaran Platform: Siprus
Kode URL Broker di WikiFX: 0001390005
Exness menawarkan program jual & beli Kripto dalam hitungan detik. Investasikan dalam mata uang kripto populer tanpa perlu repot menggunakan akun bursa. Beberapa poin penting pada program kripto Exness:
· Transaksi mudah dan cepat
· Tidak perlu akun pertukaran atau dompet
· Dapatkan lebih banyak untuk investasi Anda
· Tidak ada biaya tersembunyi
· Untung saat pasar turun
· Likuiditas terjamin
· Terdesentalisasi
Nama Perusahaan: HF Markets Group
Singkatan Perusahaan: HFM
Negara Pendaftaran Platform: Siprus
Kode URL Broker di WikiFX: 7391713958
Platform forex HFM melayani perdagangan CFD mata uang kripto populer termasuk Bitcoin, Ethereum, Ripple dan Litecoin tanpa perlu dompet digital dengan beberapa keutamaan:
· Eksekusi sangat cepat
· Leverage hingga 1:50 pada kripto tertentu
· Trading selama 24/5
· Spread rendah
· Proteksi Saldo Negatif
· Berdagang pada saat harga naik maupun turun
Catatan Penulis: artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran investasi. Broker Forex dipilih oleh pengguna. Pengguna memahami dan memperhitungkan semua risiko yang timbul dengan perdagangan Forex yang tidak relevan dengan WikiFX, pengguna harus menanggung tanggung jawab penuh atas konsekuensinya.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Otoritas keuangan berwenang telah memberikan peringatan bahaya adanya platform peniru atau imitasi dari MSquare Group Pty Ltd. Namun ternyata, entitas resmi broker forex tersebut ternyata juga mengalami banyak masalah keluhan penipuan dari penggunanya di 2024.
Meskipun Exness dikenal karena pertumbuhan pesat dan pencapaian luar biasa pada 2024, rumor terbaru menyebutkan bahwa di balik layar, broker ini menghadapi beberapa tantangan besar terkait internal. Benarkah hal tersebut terjadi dan bagaimana langkah terbaru mereka?
FinCom baru saja mengumumkan keanggotaan broker Neex Limited yang akan memiliki akses perlindungan/kompensasi konsumen sampai dengan Euro 20.000. Namun platform Neex masih memiliki referensi regulasi yang MERAGUKAN. Apakah Neex aman atau penipuan?
Teknologi yang disalah gunakan untuk kejahatan, diduga terperdaya DUPLIKASI aplikasi DBSV mTrading, seorang WNI harus menderita kerugian sebesar Rp 691 juta ! Ini semua berawal dari Grup WhatsApp yang bernama Kelompok Belajar Investasi.