Ikhtisar:Exit strategy(normalisasi kebijakan paska Quantitative Easing) harus dilakukan secara well calibrated, well communicated dan well planned untuk menjaga stabilitas sehingga pemulihan ekonomi dapat tetap terjaga. Hal ini menjadikan exit strategy sebagai salah satu agenda prioritas Presidensi G20 dalam mewujudkan pemulihan bersama.
Exit strategy(normalisasi kebijakan paska Quantitative Easing) harus dilakukan secara well calibrated, well communicated dan well planned untuk menjaga stabilitas sehingga pemulihan ekonomi dapat tetap terjaga. Hal ini menjadikan exit strategy sebagai salah satu agenda prioritas Presidensi G20 dalam mewujudkan pemulihan bersama.
Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo dalam Seminar Internasional G20 yang mengangkat tema “Safeguarding Growth Momentum”, pada hari ini (26/1/2022).
Lebih lanjut Dody menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif didukung oleh sinergi bauran kebijakan yang ditempuh di tengah ketidakpastian yang tinggi. Baca Juga: Jaga Transparansi, BI Luncurkan Tiga Laporan Sekaligus
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 diperkirakan pada kisaran 3,2-4,0 % pada 2021, dan meningkat pada kisaran 4,7-5,5% pada 2022 ditopang oleh konsumsi swasta, investasi dan ekspor di tengah risiko terkait pandemi Covid-19 yang tetap perlu diwaspadai.
“BI akan mengarakan fokus kebijakan moneter pada 2022 dalam menjaga stabilitas dengan memitigasi dampak dari normalisasi di negara maju. Sementara itu, kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar uang serta ekonomi keuangan influsif dan hijau akan diarahakan untuk mendukung pemilihan ekonomi,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Deputy Director General, Ministry of Economy and Finance South Korea, Mr. Byungsik Jung menyampaikan pentingnya pengelolaan utang dan aliran modal dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi global.
“Normalisasi di negara maju akan meningkatkan tekanan terkait dengan utang dan aliran modal sehingga diperlukan dukungan dan kerjasama global dalam mengatasi tantangan tersebut,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Helmi Arman, Chief Economist Citibank Indonesia, menyampaikan bahwa normalisasi akan berdampak pada aliran modal, meskipun beberapa negara emerging market diperkirakan tetap mendapat persepsi yang positif dari investor.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Slogan broker forex atau motto atau semboyan, adalah frasa ringkas dan mudah diingat yang merangkum nilai-nilai inti, layanan, atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu broker forex. Simak bagaimana slogan terbaru dari broker ini sukses mencuri perhatian para trader setelah iklan terbaru mereka yang menggunakan slogan terbaru ini muncul di layar kaca.
Belum lama ini, broker forex lokal atau perusahaan pialang berjangka PT Menara Mas Futures (PT MMF) memberikan klarifikasi terhadap kerugian ratusan juta nasabahnya yang mengandung tuduhan iming - iming fixed income dari oknum mitranya
Silakan berpartisipasi di hari ketiga dari "Kontes Tebak Broker WikiFX Berhadiah USDT" di April 2024. Jangan sampai Anda melewatkan kesempatan ini, silakan simak detail informasi selengkapnya disini.
Hak perlindungan konsumen broker forex adalah perlindungan dan hak yang diberikan kepada trader dan investor yang terlibat dalam perdagangan forex atau valas melalui suatu broker atau pialang. Kasus kali ini adalah broker forex yang dicabut lisensinya, namun berkat skema perlindungan konsumen, pengguna dari broker tersebut tetap bisa memperoleh kompensasi dari broker tersebut.