Ikhtisar:Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melarang lembaga jasa keuangan untuk menggunakan, memasarkan, dan/atau memfasilitasi perdagangan aset kripto ilegal. Terutama, penggunaan rekening yang diduga untuk menampung dana kegiatan perdagangan aset kripto ilegal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melarang lembaga jasa keuangan untuk menggunakan, memasarkan, dan/atau memfasilitasi perdagangan aset kripto ilegal. Terutama, penggunaan rekening yang diduga untuk menampung dana kegiatan perdagangan aset kripto ilegal.
“OJK menegaskan hal tersebut untuk memastikan penggunaan rekening bank atau yang dapat disamakan dengan hal tersebut, tidak digunakan untuk kegiatan yang patut diduga mengandung unsur penipuan, kegiatan rentenir, perjudian, pencucian uang, investasi ilegal dan/atau yang mengandung skema ponzi,” Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Anto Prabowo dalam keterangannya, Selasa (25/1/2022).
OJK, lanjut Anto, juga meminta lembaga/kementerian yang melakukan pengawasan terhadap badan hukum diluar kewenangan OJK yang melakukan usaha simpan pinjam, perdagangan dan/atau investasi yang melibatkan dana masyarakat. Selain itu, Lembaga/Kementerian diminta memastikan rekening bank digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Sementara OJK minta Bank memastikan rekening bank tidak digunakan untuk menampung dana untuk kegiatan yang melanggar hukum,” imbuh dia.
Sebelumnya, Satgas Waspada Investasi (SWI) meminta masyarakat untuk mewaspadai penawaran investasi aset kripto yang saat ini tengah marak di masyarakat
Hal ini agar tidak menjadi korban penawaran pedagang aset kripto yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengatakan pihaknya telah menghentikan satu entitas yaitu PT Rechain Digital Indonesia yang melakukan perdagangan aset kripto Vidy Coin dan Vidyx tanpa izin.
Selain itu SWI juga menghentikan lima kegiatan usaha yang diduga money game dan tiga kegiatan usaha robot trading tanpa izin.
“Hati-hati dengan penawaran investasi aset kripto dengan keuntungan tetap (fix) karena ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Tongam dalam keterangannya, Jumat (3/12/2021).
Sebelum berinvestasi kripto, Tongam meminta masyarakat harus melihat pertama daftar pedagang kripto dan kedua daftar aset kriptonya di Bappebti.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Modus bagi hasil 50:50 menjadi andalan broker H Global Trade untuk mengeruk habis saldo dana sekumpulan penggunanya di Indonesia. Cermati kesaksian terbuka dari para korbannya, yang mengungkapkan rahasia metode penipuan platform ilegal tersebut
Portofolio trading atau portofolio perdagangan adalah kumpulan aset keuangan yang dimiliki investor untuk tujuan perdagangan, biasanya dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Setelah merilis platform trading terbaru pada awal April kemarin, kini broker FP Markets memasukkan instrumen trading strategis yang saat ini menjadi instrumen favorit untuk diperdagangkan oleh trader dan investor global.
Broker risiko tinggi atau broker forex risiko tinggi adalah perusahaan broker atau pialang yang beroperasi di pasar valuta asing (Forex) dan menghadapkan trader dan investor pada tingkat risiko yang tinggi. Berikut adalah sederet fakta mengapa broker Loyal Primus patut diwaspadai beserta sejumlah broker forex lain yang serupa dengan broker Loyal Primus
Disinyalir semakin bertambah jumlah website trading instrumen forex nakal ilegal yang meniru Trademax Group alias broker TMGM. Pihak otoritas berwenang berusaha semaksimalnya, mencoba mengantisipasi tindak kejahatan tersebut dengan melakukan pencekalan